Selasa, 06 November 2012

8 Fakta Mengenai Air Di Dunia


8 Fakta Mengenai Air Di Dunia.- Delapan fakta ini diungkapkan oleh The Earth Institute tentang air dunia. Salah satunya mengenai akumulasi penggunaan air di tiga negara terpadat di Bumi.

The Earth Institute Columbia University memberikan beberapa fakta mengenai air dan makanan yang ada di Bumi. Berikut ini adalah fakta-fakta yang dipaparkan oleh The Earth Insitute.

1. Jika diakumulasikan, penggunaan air di India, Cina, dan Amerika Serikat adalah satu pertiga dari jumlah seluruh air di dunia.

2. Lebih dari 90 persen penggunaan air adalah untuk pertanian dan perkebunan. Walaupun begitu, hanya 16 persen lahan yang telah teririgasi dari sekian banyak penggunaan air untuk pertanian.

3. 16 persen lahan yang teririgasi menghasilkan 36 persen bahan makanan.

4. Ekstraksi air tanah meningkat tiga kali lipat hanya dalam waktu lima tahun. Konsumsi air tanah di Cina dan India meningkat sepuluh kali lipat sejak tahun 1950.

5. Penggunaan air tanah yang begitu besar berkontribusi terhadap kenaikan permukaan laut sebanyak 25 persen dalam beberapa tahun terakhir.

6. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Climate Dynamics, penggunaan air tanah juga mengubah iklim lokal dan mempercepat pemanasan global.

7. Menurut Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), pada tahun 2030 hampir setengah populasi manusia yang ada akan kekurangan air.

8. Krisis air akan mengancam kelangsungan pembangkit listrik di dunia. Krisi air yang diakibatkan permintaan yang tinggi akan membuat pembangkit listrik tidak berfungsi
 

Jumat, 19 Oktober 2012

11 Hewan Aneh Yang dan Misterius

1. Srigala Andean


Hewan ini pun jarang sekali dapat dilihat, namun diketahui kerap berkeliaran di sekitar Laut Arktik dan di Amerika Utara. Hewan ini unik, karena hanya jenis ini satu-satunya dalam spesies anjing atau srigala yang tidak berbulu, sehingga kulitnya licin. Namun lucunya, di kepala dan ekor binatang ini justru tumbuh bulu berwarna kuning.






2. Kucing Rubah

Hewan ini ditemukan sekelompok ilmuan yang tergabung dalam World Wild Fund(WWF) pada 2003 saat tengah melakukan penelitian di kawasan Taman Nasional Kayan Mentarang, Kalimantan, namun baru dipublikasikan pada 2005. Hewan ini mirip rubah, tapi berkulit merah, dan berukuran lebih besar dari kucing. Yang menarik, binatang ini juga memiliki sepasang kaki belakang yang lebih panjang dari kaki depannya, dan memiliki ekor berotot yang panjang. Begitu dipublikasikan, dunia langsung heboh dan media memberitakannya sebagai temuan terpenting dalam satu abad terakhir, karena temuan spesies baru yang terakhir terjadi pada 1895 ketika di belantara Kalimantan ilmuwan juga menemukan seekor karnivora jenis musang luwak yang diberi nama melogale everetti atau borneo ferret badger.

3. Harimau Tasmania

Hewan bernama latin Thylacinus cynocephalus ini merupakan hewan marsupial karnivora modern terbesar yang pernah diketahui. Dianggap sebagai harimau, karena punggungnya bercorak belang seperti umumnya harimau. Namun ada pula yang menyebutnya srigala, karena bentuk kepalanya memang mirip srigala. Hewan yang hidup di benua Australia dan pulau Papua ini dinyatakan telah punah pada abad 20. Di Australia, hewan ini punah ribuan tahun sebelum kedatangan bangsa Eropa ke benua kangguru itu, namun sempat bertahan di pulau Tasmania bersama sejumlah spesies endemik lainnya, termasuk setan Tasmania. Itu sebabanya di belakang namanya ada tambahan kata Tasmania. Fosil yang ditemukan dari spesies binatang ini mengindikasikan kalau dia hidup sekitar zaman Miosen.

4. Tsuchinoko

Hewan ini dilaporkan terlihat di beberapa daerah di Jepang, kecuali Hokkaido dan Kepulauan Ryukku. Bahkan nama tsuchinoko berasal dari bahasa penduduk daerah Kansai yang meliputi Kyoto, Mie, Nara, dan Shikoku yang berarti 'hewan'. Di daerah Kanto, hewan ini disebut bachihebi. Tsuchinoko berbentuk seperti ular, namun berperut gendut seperti botol atu pin boling, dan berekor kecil mirip ekor tikus. Namun hingga kini keberadaan hewan itu belum pernah bisa dibuktikan (cryptid), dan juga belum pernah berhasil ditangkap. Diduga, ini terjadi karena selain yang melihatnya merasa takut, juga hewan ini langsung melarikan diri bila ada yang melihatnya. Beberapa pemerintah daerah di Jepang pernah mengiming-imingi uang hingga 100 juta Yen bagi siapa saja yang dapat menangkap hewan ini, namun tak ada hasilnya.

5. Yeti

Serupa dengan Bigfoot, muncul di wilayah Himalaya. Bagi warga sekitar hutan di wilayah pegunungan itu, makhluk ini adalah penjaga hutan, dan tidak boleh diburu. Yeti atau Manusia Salju yang Menakutkan adalah sejenis primata besar yang menyerupai manusia yang menghuni wilayah pegunungan Himalaya di Nepal dan Tibet. Nama Yeti dan Meh-Teh umummnya digunakan secara luas oleh masyarakat di wilayah tersebut, dan dianggap sebagai kisah sejarah dan mitos yang masih misterius. Orang-orang Nepal juga menyebutnya bonmanche yang berarti manusia liar atau kanchanjuga rachyyas yang berarti iblis kanchanjunga.

6. Mongolian Death Worm

Hewan ini hidup di Gurun Gobi, dan sangat ditakuti bangsa Mongolia. Meski termasuk jenis cacing, hewan ini bisa memiliki panjang hingga 1,2 meter, bertubuh seperti ular, gemuk, berwarna merah, dan mampu membunuh mangsanya, termasuk manusia, dengan cepat dan dari jarak jauh. Dalam legenda Mongol disebutkan, jika akan menyerang mangsanya, binatang ini akan mengangkat sebagian tubuhnya, dan kemudian membuka mulutnya lebar-lebar, dan menyemburkan racun mematikan yang membuat mangsanya tewas. Setelah itu, sang mangsa dimakan. Bangsa Mongol menyebut hewan ini dengan allghoi khorkoiyang berarti cacing usus, karena jika dilihat sepintas, cacing raksasa ini memang seperti usus. Meski menamakan hewan ini dengan Mongolian Death Warm, para ilmuwan yakin, hewan ini bukan jenis cacing, karena cacing takkan tahan hidup di gurun yang panas, kering, dan tandus. Mereka yakin, hewan ini sejenis ular berbisa, namun hipotesa ini pun belum dapat dibuktikan keakuratannya.

7. Ogopogo

Monster laut yang serupa dengan Nessie di danau Loch Ness. Bedanya Ogopogo ditemukan di danau Okanagan, Kanada. Topik pembicaraan mengenai eksistensi makhluk misterius ini sudah terdengar sejak 1850, dimana pada awal tahun itu untuk pertamakalinya Ogopogo menampakkan dirinya kepada para wisatawan dan penduduk setempat.

Para saksi mata yang melihatnya menuturkan, makhluk ini berperawakan besar, berwarna gelap dan memiliki bentuk tubuh yang panjang. Dia muncul dari dasar danau ke permukaan air, lalu berenang ke tengah. Hewan ini muncul cukup lama, sehingga yang melihatnya dapat mengamati sosok dan prilakunya, sebelum akhirnya kembali menyelam ke dasar danau. Semula, mereka menduga yang mereka lihat adalah ular, namun kemudian mereka sadar, yang mereka lihat adalah makhluk lain yang berbeda, yang akhirnya disebut Ogopogo.

8. Mokele-Mbembe

Hewan ini ada dalam legenda masyarakat Kongo, Afrika, yang tinggal di sepanjang aliran sungai. Bahkan nama mokele-mbembe berasal dari bahasa Lingala, bahasa salah satu suku setempat, yang berarti "sesuatu yang menahan aliran sungai". Sesuai namanya, hewan ini memang berdiam di sekitar sungai. Bahkan orang barat mengibaratkan hewan ini seperti monster yang hidup di Danau Loch Ness.

Mokele-mbembe bertubuh seperti gajah, namun berleher panjang. Ekor dan kepala makhluk ini kecil, dan tubuhnya berwarna coklat abu-abu, sehingga ada yang mendeskripsikannya mirip hewan sauropoda yang telah punah. Hewan ini memakan tanaman berukuran besar, dan menurut legenda, hewan ini biasanya mencari makanan di belokan sungai. Masyarakat Desa Boha, salah satu desa di Kongo, menganggap makhluk ini sebagai mahkluk tak berwujud, meski meyakini keberadaannya.

9. Jersey Devil

Makhluk ini seperti kuda, namun memiliki tanduk dan sayap yang lebar berbentuk seperti sayap kelelawar. Makhluk ini juga memiliki tangan, dan berdiri dengan dua kaki. Makhluk yang juga disebut Leeds Devil ini adalah makhluk cryptid legendaris yang mendiami wilayah Pine Barrens di New Jersey Selatan, Amerika Serikat. Walau identitasnya masih misterius, namun pada 1909 lebih dari 1.000 orang di 30 kota di Amerika, terutama di sekitar New Jersey, mengaku telah melihatnya.



10. Mothman

Mothman berarti manusia ngengat, tetapi Mothman lebih dekat menyerupai beberapa jenis burung yang biasa digambarkan sebagai sesosok makhluk bersayap dan setinggi manusia, bermata merah, kadang muncul tanpa kepala dengan mata merahnya ada di dada. Mothman merupakan satu urban legend yang cukup terkenal di Virginia, Amerika Serikat. Seperti yang telah tercatat dalam buku berjudul 'The Mothman Prophecies' karangan John A. Keel, makhluk aneh yang mempunyai sayap ini terkenal mempunyai bentuk badan seperti manusia dan berwarna abu-abu. Nama Mothman sendiri diambil dari tokoh jahat dalam cerita komik Batman.

11. Buru

Kadal sepanjang 15 kaki dan berwarna gelap. Ditemukan di Himalaya dan dipercaya telah punah.

Selasa, 25 September 2012

Anis Kembang ( Chestnutcapped thrush )


Anis kembang hampir mirip dengan anis merah secara fisik kecuali warna bulunya yang berbeda jauh dengan anis merah. Jika anis merah mempunyai bulu dominan merah dan abu-abu, maka anis kembang ini memilik bintik-bintik hitam di dada yang putih dan ada kombinasi warna merah di kepala serta hitam di punggungnya. Bagi sebagian orang, anis kembang di sebut punglor kembang. Dengan nama latin ( Chestnutcapped thrush ) burung yang mempunyai suara bervariasi ini sempat naik daun di tahun 90an dan menurun di tahun-tahun belakangan.


Rusli Turut dalam bukunya Burung Ocehan Populer mengatakan bahwa anis kembang yang ada di pasaran berasal dari Tasikmalaya, Sukabumi, Jawa Timur dan Kalimantan. Jika di bandingkan, masing-masing burung dari daerah mempunyai kelebihan dan kelemahan. Awalnya, anis kembang -yang merupakan burung pendatang baru di blantika burung ocehan- sudah memiliki nilai jua yang cukup tinggi meskipun kicauannya masih sesekali atau ngeplong-ngeplong. 


Hal tersebut di sebabkan keberadaanya di pasaran pada saat itu cukup langka. Banyak penggemar burung berlomba menangkarnnya dan cukup berhasil. Dan kini, penangkaran anis kembang telah menyebar ke berbagai daerah (Rusli Turut, 2010)

Beternak Kacer


Burung dengan warna dominan putih dan hitam ini merupakan salah satu burung yang diminati msyarakat untuk di pelihara. Penangkapan secara liar oleh oknum-oknum yang tidak bertangguna jawab jelas membuat ekosistem di alamnya sedikit banyak akan terganggu. 



Dengan banyaknya jumlah burung kacer hasil tangkapan hutan yang ada di pasar burung menandakan bahwa burung yang pandai menirukan suara-suara di sekitarnya ini memang menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat yang ingin memelihara burung kacer.

 

Harga anakan yang murah menjadikan burung ini kurang di minati untuk di tangkarkan. Banyaknya pasokan bakalan di pasar burung juga mempengaruhi permintaan akan burung ini.  Apalagi harga bakalan tangkapan hutan juga lumayan murah di bandingkan dengan harga jenis burung yang lainnya.

Memandikan Burung Kacer

JIka kita memiliki burung kacer yang tidak untuk di tangkarkan, maka salah satu perawatan yang kita lakukan adalah memandikannya. Mandi sangat penting untuk menjaga kebersihan badannya.

 

Untuk memandikan kacer, kita bisa menggunakan keramba mandi yang sudah ada di pasaran. Kandang keramba mandi tersebut umumnya sudah dilengkapi dengan bak air yang terbuat dari bahan plastik maupun seng alumium yang di letakkan di dasar sangkar mandi.

Agar burung kacer kita mau masuk kedalam sangkar keramba mandi memang agak sulit jika tidak terbiasa. Tapi kalau sudah terbiasa, kacer akan mudah sekali masuk ke dalam sangkar keramba mandi. Cara memasukkannya sangat mudah yaitu dengan menempelkan sangkar harian kita dengan sangkar keramba mandi. Setelah itu kita bisa membuka pintunya dengan hati-hati.


Senin, 24 September 2012

Alasan Burung Bisa Bernyanyi


Kozhevnikov melakukan penelitian yang berfokus pada “apa yang terjadi dalam otak burung ketika mereka bernyanyi”. Dengan sample burung Zebra Finch dan Bengales finch (keduanya umum dipelihara oleh manusia), dia berharap dapat mempelajari lebih jauh tentang hubungan antara syaraf otak burung dan proses belajar bernyanyi burung. 

Hanya sedikit binatang yang mampu mendengarkan suara dan mereproduksinya, seperti halnya kita manusia. Burung, kelelawar, ikan paus dan lumba-lumba adalah contoh “para pereproduksi suara”. Burung berkicau belajar bernyanyi dengan cara yang sama sebagaimana seorang bayi belajar berkata-kata. Seekor burung berkicau bahkan dapat menirukan suara bayi yang sedang belajar berbicara. 


Beberapa spesies burung berkicau dapat menguasai beberapa suara dan belajar untuk merangkaikan suara-suara tersebut dengan urutan-urutan yang berlainan, sebagaimana halnya manusia belajar merangkai kalimat yang berbeda dengan beberapa kata yang sama. 

Dengan menggunakan sebuah media kecil dan ringan yang tidak mengganggu si burung untuk tetap bernyanyi di sangkar Kozhevnikov mengukur sinyal elektrik dari syaraf daerah otak burung yang digunakan untuk menghasilkan nyanyian. 


Daerah otak tersebut disebut dengan vocal center (pusat vocal). Kozhevnikov menemukan bahwa burung tersebut memiliki kemampuan untuk mengulang ritme yang sama dalam hitungan millisecond, artinya seratus kali ketukan ritme per detik nya. 


 

Jam biologis burung berjalan dengan sangat tepat. Meskipun syaraf bukanlah suatu organ yang selalu tepat dan pas, namun alam telah membuat jalinan syaraf otak burung benar-benar pas dan tepat. Ditinjau dari kajian khasanah ilmu mesin dan syaraf, apa yang dimiliki oleh burung adalah suatu hal yang sangat mengagumkan. Susunan otak burung tidak sama dengan susunan otak manusia. Terdapat banyak bukti bahwa banyak sekali kecanggihan dunia teknik mesin di dalam kepala burung yang mungil tersebut. 

“Ukuran kepala tidak dapat dijadikan dasar untuk menentukan kecerdasan,” kata Kozhevnikov. “Sebuah lagu yang dilagukan burung adalah sebuah rangkaian dari beberapa aktivitas. Bila diukur dari kemampuan seekor burung dalam mempelajari rangkaian-rangkaian tersebut, otak burung menunjukkan bukti berbagai kemampuan yang sangat menakjubkan”. 

Minggu, 23 September 2012

Perkutut Australia ( Geopelia cuneata )



Perkutut Australia Geopelia cuneata ) ini tampak anggun, dengan sepasang mata cantik dilingkari warna oranye yang kuat, selain bersuara bagus, perkutut ini juga indah bulunya.Burung Perkutut dikenal karena kekhasan suaranya. Penggemarnya berasal dari berbagai kalangan masyarakat. Namun perkutut australia ini berbeda, selain bersuara lembut, warna bulunya cukup indah. Sehingga hobiis tertarik untuk mengoleksi, bahkan ingin mendapatkan hasil silangannya dengan jenis lain.


Berbintik Putih

Bentuk dan ukurannya lebih kecil dibandingkan perkutut biasa, dan warna tubuhnya abu -abu. Matanya dilingkari warna oranye mencolok, serta bulu sayapnya dihiasi bintik - bintik putih agak kasar, membedakannya dari perkutut afrika yang berbintik putih halus.

 

Kekhasan lain perkutut ini yaitu bersuara lembut dan penampilannya menarik terutama si jantan. Biasanya si jantan selalu memamerkan bulu sayapnya di depan si betina, untuk mencuri perhatian si betina. Si betina kemudian akan mendekatinya, lantas keduanya saling tertarik dan kawin.Kekhasan sifat dan pola warna bulu yang lembut inilah yang membuat hobies tertarik untuk mengoleksi perkutut australia ini.

Kenali Sifatnya

Dalam menjodohkan perkutut, sangat perlu kita mengenal dan mengerti sifat-sifatnya. Misalnya kualitas suaranya, keindahan bulunya, dan bentuk badannya. Hal ini sangat penting, jika indukannya berkualitas bagus kemungkinan besar anaknya nanti juga menjadi perkutut yang bagus. Apalagi jika induknya merupakan perkutut langganan juara, hampir dapat dipastikan keturunannya pun dapat menjadi juara. Banyak hobies yang mencoba menyilangkan perkutut australia abu-abu dengan perkutut bangkok dan afrika. Usaha ini diharapkan dapat menghasilkan perkutut dengan pola warna bulu dan suara yang bagus.

Perawatan

"Perawatan perkutut australia sebenarnya sama dengan perkutut biasa", kata pedagang, hobies yang juga pegawai sebuah perusahaan swasta.Langkah pertama yang dilakukan adalah memberi kesegaran pada burung, yakni setiap pagi burung dimandikan dengan semprotan air dingin ke tubuhnya, maka burung akan membersihkan bulu-bulunya sendiri, kemudian berjemur. Cahaya matahari pagi lebih baik daripada cahaya sore. Oleh karena itu sebaiknya kandang mengarah ke timur.

Pakan yang diberikan berupa campuran millet putih, millet merah, ketan hitam, canary seed, padi kecil jenis Lampung, jewawut, godem. Ketujuh jenis biji - bijian ini dicampur dan diganti setiap tiga hari. Pakan tambahan yang diberikan berupa tulang cumi - cumi, karena tulang mengandung kalsium (Ca) yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan burung. Adapun minuman yang diberikan cukup air matang ditambah dengan vitamin dan selalu diganti setiap hari. Adapun perangsang diberikan jika si burung kelihatan lesu.

 


Untuk keperluan penangkaran, kandang perkutut berukuran 90 cm x 80 cm x 100 cm. Di dalam kandang terdapat tenggeran, kotak tempat pakan dan minuman. Lantai kandang dialasi campuran sedikit kerikil setinggi 3 cm, agar keadaannya tetap kering dan tidak didatangi semut, bahkan si burung menyukai pasir yang halus dan memakannya. Pergantian campuran ketiga jenis bahan ini dilakukan 3 bulan sekali.

Pencegahan terhadap serangan penyakit seperti sesak napas dan pilek, dilakukan dengan memberikan semacam ramuan obat yang dibuat sendiri. Ramuan terdiri dari bawang merah, bawang putih, merica, ditambah vitamin yang biasa diberikan untuk ayam dan semua ditumbuk halus. Cara pemberiannya, obat tersebut dicampur dengan nasi yang dipulung kecil - kecil, baru dicekokkan ke burung.

Sabtu, 22 September 2012

Hand Feeding Kenari



Langkah-langkah melakukan hand feeding atau penyuapan segera dapat dilakukan dengan urutan-urutan langkah seperti tertulis di bawah ini. Perlu dicatat bahwa Anda dapat melakukan urutan-urutan yang tidak sama persis dengan apa yang tertulis disini. Persiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan dan dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut:
Langkah Pertama.

Siapkan beberapa lembar kertas tissue untuk alas anakan burung yang hendak disuap. Akan terdapat ceceran adonan yang tidak tertelan oleh anakan burung. Untuk menjaga kebersihan, maka alas kertas tissue selalu dibutuhkan dalam setiap kali melakukan penyuapan.

Langkah Kedua.

Buatlah adonan sesuai dengan petunjuk yang tertera di dalam bungkus makanan yang digunakan. Masing-masing merk akan memiliki aturan atau petunjuk penggunaan yang hampir sama.Ambil wadah untuk membuat adonan. Jangan membuat adonan terlalu banyak, perkirakan adonan akan habis dalam setiap jadwal penyuapan.

Adonan dingin atau sisa sangat tidak dianjurkan diberikan kepada anakan lovebird. Gunakan air panas untuk membuat adonan, air termos dapat digunakan dalam mencampur adonan tersebut. Suhu air untuk membuat adonan adalah berkisar 46 – 48 C. Setelah dicampur dengan formula bahan makanan dan menjadi adonan siap saji pastikan suhu berada pada kisaran 38 – 40 C.

Untuk penyuapan pertama kali buatlah adonan encer, kemudian berangsur-angsur ditambah kekenthelan adonan seiring pertambahan umur anakan lovebird. Ketepatan dalam menentukan kepekatan adonan sangat penting. Jika adonan terlalu pekat, maka anakan lovebird akan mengalami kesulitan dalam mencernanya. Bila hal tersebut terjadi maka yang akan terjadi adalah terjadinya gangguan pencernaan yang ditandai dengan sembelit. 

Selain itu jika adonan terlalu pekat atau kenthal maka akan sulit untuk masuk ke tabung suntik. Ketepatan kepekatan adonan dapat diukur dengan lancar dan tidaknya masuk ke dalam tabung suntik. Perbandingan yang dapat digunakan dalam mencampur air dan bahan adonan adalah 2 : 1. Setelah itu dapat diukur ketepatannya dengan menambah air sedikit demi sedikit.

Hal penting lain yang perlu diperhatikan adalah ketepatan suhu adonan. Oleh karena itu keberadaan thermometer sangat dibutuhkan. Adonan yang terlalu panas akan membakar kerongkongan dan tembolok anakan burung lovebird. Bila terlalu dingin anakan burung sulit mencernanya dan sering menolak suapan yang diberikan. 

Suhu adonan yang pas untuk diberikan kepada anakan lovebird berkisar antara 38 – 41 C. Biasanya anakan lovebird yang berumur lebih muda lebih menyukai adonan yang lebih hangat, namun tidak demikian untuk anakan lovebird yang lebih tua. Akan sangat tepat jika dalam penyuapan lovebird didahulukan dari urutan paling muda. Hal tersebut dapat dilakukan hingga anakan berumur 4 minggu.

Langkah Ketiga

Hisap adonan dengan suntikan hingga memenuhi setengah isi tabung. Sebaiknya disediakan 2 buah suntikan agar supaya anakan burung tidak terlalu lama menunggu giliran untuk segara mendapatkan suapan. Selain itu, apabila salah satu suntikan ngadat atau macet, maka segera dapat digunakan suntikan yang lain.

Ambillah anakan burung lovebird yang paling kecil. Setelah ditempatkan pada tempat yang telah disediakan maka sodorkan ujung suntikan ke mulut anakan tersebut. Besar kemungkinan anakan lovebird yang pertama kali disuap tidak segera bereaksi melahap adonan yang disuapkan. Hal ini sangat wajar, secara cepat mereka akan mengenali adonan sebagai santapan yang lezat.

Dalam menyuapkan adonan dengan suntikan, peganglah kepala anakan dengan ibu jari dan telunjuk dengan lembut, sodorkan ujung karet ke mulut anakan burung dorong tabung suntikan dengan lembut dan pelan. Bila anakan burung mulai memasukkan karet ke dalam kerongkongannya, ikuti gerakan tersebut sambil mendorong adonan dalam tabung dengan perlahan. Amatilah perubahan besar kecilnya tembolok anakan burung yang sedang disuap. Hentikan penyuapan apabila tembolok telah penuh. Tempatkan anakan burung yang telah kenyang ke kotak incubator dan lakukan penyuapan untuk anakan burung lovebird berikutnya
.
Jangan lupa untuk menutup kotak incubator, ketika terdapat anakan burung yang ada di dalamnya. Dengan bertambahnya umur anakan lovebird, mereka cenderung untuk berjalan atau mulai belajar meloncat dan terbang. Kelengahan dalam mengamankan anakan lovebird dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak diharapkan terjadi (burung melompat dari kotak dan jatuh, burung terbang, dan lain sebagainya).

Saat pertama kali penyuapan paling tepat dilakukan pada siang hari dengan asumsi anakan lovebird diambil dari glodog pada pagi hari. Jadwal siang tersebut kemudian menjadi penentu jadwal penyuapan berikutnya, setiap 5 atau 6 jam. Dalam kurun waktu tersebut tembolok anakan burung ada dalam keadaan kosong.

Dalam keadaan lapar maka anakan burung lovebird akan menyantap makanan dengan lahap pada setiap jadwal makannya. Namun karakter setiap burung akan berbeda satu sama lain. Ada beberapa anakan burung yang begitu rakus. Selalu melahap tiap sodoran adonan ke dalam mulutnya meskipun tembolok mereka telah penuh, namun ada pula yang berhenti begitu tembolok mereka terisi adonan secukupnya.

Membuat jadwal penyuapan untuk handfeeding akan memudahkan dan sangat membantu efisiensi kerja hand feeding dan perkembangan anakan burung. Tembolok anakan burung lovebird akan kembali kosong setelah 4 – 5 jam penyuapan terakhir. Terdapat juga anakan yang lebih cepat dari durasi waktu tersebut. Jika terdapat anakan burung lovebird yang temboloknya terlalu lama kosong, maka besar kemungkinan terjadi kesalahan dalam proses pencernaan anakan burung tersebut.

        Berikut jadwal dan pedoman handfeeding yang dapat digunakan.

Umur Anakan
Waktu
Kepekatan Adonan
Kuantitas

2 – 3 minggu
06.30 pagi; 12.00 siang; 06.00 sore; 11.00 malam
          Encer
4 – 6 cc

3 – 4 minggu
06.30 pagi; 12.00 siang; 06.00 sore; 10.00 malam
          Encer
6 – 12 cc
4 – 5 minggu
06.30 pagi; 12.00 siang; 06.00 sore; 10.00 malam
          Sedang
6 – 12 cc

* Catatan: Pada umur 3 – 4 minggu anakan burung lovebird mulai dikenalkan dengan makanan burung lovebird dewasa (miletkenari seedkwaci,sayur kangkungjagung muda).